Sunday, April 5, 2015

Light Emitting Diode (LED)

LED adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik pada saat mendapat arus bias maju(forward bias). LED dapat memancarkan cahaya karena menggunakan doping gallium, arsenic dan phosphorus. Jenis doping yang berbeda dapat menghasilkan cahaya dengan warna yang berbeda. LED merupakan salah satu jenis dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan memancarkan cahaya apabila diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias. Berbeda dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada LED cukup rendah yaitu maksimal 20 mA. Sehingga dibutuhkan resistor sebagai pembatas arus. LED memiliki 2 kaki yaitu anoda dan katoda. Kaki anoda memiliki bentuk fisik lebih panjang dari kaki katoda. Pemasangan LED agar dapat menyala adalah dengan memberikan tegangan bias maju yaitu dengan memberikan tegangan positif ke kaki anoda dan tegangan negatif ke kaki katoda.

Besarnya arus maksimum pada LED adalah 20 mA, sehingga nilai resistor harus ditentukan di mana besarnya nilai resistor berbanding lurus dengan besarnya tegangan sumber yang digunakan. Secara matematis besarnya nilai resistor pembatas arus LED dapat ditentukan menggunakan persamaan berikut:
                            
            
R                 = Resistor pembatas arus (Ohm)
Vs               = Tegangan sumber yang digunakan ke LED (Volt)
2 V             = Tegangan LED (Volt)
0.02 A        = Arus maksimal LED (Ampere)

No comments:

Post a Comment